Sabtu, 14 Agustus 2010

8/15 Free ABB

     
    Free ABB    
   
Cries Heart of Alumni Al-Mukmin Ngruki
August 15, 2010 at 11:52 AM
 

We alumni Al Mukmin Ngruki scattered throughout the nature of the universe …

Despite our bodies apart but our hearts remain single.

Our hearts so sore when medias preach about our ustadz…

Especially if see… the speaker pretended like Sheikh Ahl al-scientific but their mouth issued words disunity Islam and insulted our ustadz…

How ordinary people would understand if people who are considered Ahl al-scientific course like this.

Who is the mass media? Who is U.S.? Who is Densus 88?

O Mass Media should be able to be fair because various circles of society will get information from the media…

O Densus 88 do not you all catch our ustadz same like you catch the criminals who guilt and commit a sin…

Have you not been taught good manners to respect older people? Do you think its fair our ustadz get such treatment?

Indeed we know more about who our ustadz, not knowing just through what seen by eyes but also know by his soul, not defending because we are his pupils but defend because of HIS religion …

Not fond hi because of family relationship but we love him because of the Aqidah ..

Indeed he is very respectable in our eyes, in our hearts, although we have labeled “Alumni”. Tauhid is his main to us, patience is his advice that never left behind for us, Wala ‘wal Bara’ is always confirmed to us, The Kaffah Islamic Syare’at is the purpose of our da’wah, Martyr is our noble future goals which always embedded in our souls.

Exempt Our Ustadz! What our Ustadz Fault??

His Da’wah too Strict ?

Yes indeed strict, strict to distinguish between true and false, strict to refuse to be U.S ally. Densus 88 why be afraid with U.S so you must to reviling the scholars.

Truth, It was America’s fear with our ustadz? Americans fear Islam being strong, America fear Islam united because Muslim Ummah of Indonesia are the most, but why Densus 88 and government fear with America???

O United States … If you guys who call our ustadz, our Boarding School, our alumni called a terrorist, then we shout out loud: WE PROUD CALLED TERRORIST, Who the hell America is?

We never want to become American lover, we are not willing to be a sycophant America, we are not willing to take refuge under armpit of America ..! We do not want to be a slave to America.!

6 years ago you also take away our ustadz… Whereas we still need a spiritual touch directly from him …

And now again you take away in month that we should purify the liver. Do you think we become weak? Indeed it is increasingly making our souls learn directly the meaning of a struggle, terrify and great horrible and awesome for the believer here the price and worth is the prison, for us is kholwah to The Creator, Be Outcast from our land is our recreation, And Us being killed is Syahid in Allah way, indeed infidel will not sincere to you until you follow them…

O Alumni, and also our little brothers in Boarding School..

Cheers up because we’ve guided directly by Ustadz Abu Bakar Ba’asyir’s the great mujahid who raised by HIS enemy…

Commit in our hearts to follow our great teacher, do not become a da'i or da’iyah who only dare talks about verse KUTIBA ‘ALAIKUMUSH SHIYAAM but brave enough to bring verse KUTIBA’ ALAIKUMUL QITAAL …

Let us build our next generation such as our teacher so that later emerged another Abu Bakar..

"GOD has bought from the believers their lives and their money in exchange for Paradise. Thus, they fight in the cause of GOD, willing to kill and get killed. Such is His truthful pledge in the Torah, the Gospel, and the Quran – and who fulfills His pledge better than GOD? You shall rejoice in making such an exchange. This is the greatest triumph" (QS At Taubah verse 111).

O Allah give patience to our ustadz as you give patience to the prophet AyyubAshshobru jamiil… Truly Allah is testing according to the quality of one’s faith, if he be patient it will increase noble position in the sight of Allah SWT.

Banda Aceh 1 Romadhon_yulisa_Alumni spektakuler

…….
Translate by: Myselfme, Arrahmah.com English Section

Source: http://arrahmah.com/index.php/english/read/8756/cries-heart-of-alumni-al-mukmin-ngruki#ixzz0wdwLBlSd

   
   
Wawancara Muslimdaily dengan Istri Ust Abu Tentang Kronologis Penangkapan di Banjar
August 15, 2010 at 11:23 AM
 

Wawancara ekslusif dengan Ibu Aisyah Baraja (istri ustadz Abu Bakar Ba’asyir) dan ibu Muslikhah (istri ustadz Wahyudin) yang turut dibawa ke kantor polisi di Banjar pada saat penangkapan ustadz Abu Bakar Ba’asyir bersama tujuh pria lainnya yang saat itu beliau berdua sudah tiba di rumah, di dalam komplek ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo.

   
   
Situs Al Falujjah Rilis Penangkapan Ustadz ABB, Mujahidin Dunia Siap Bela!
August 15, 2010 at 11:00 AM
 

JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebuah situs media Islam global, Al Falujjah Islamic Forums, merilis penangkapan Ustadz ABB dan situasi terkini dari Jihad di Indonesia. Mengatasnamakan Sawt al-Jihad Nusantara, pesan tersebut ditulis dalam dua bahasa, yakni Arab dan Indonesia. Bukan tidak mungkin, pesan yang mendunia ini menarik simpati mujahidin dunia untuk membela Ustadz ABB.

Forum Islam Al Falujjah, Media Jihad Global

Forum Islam Al Falujjah dikenal sebagai situs yang memuat berita jihad global dari seluruh dunia. Situs berbahasa Arab dan juga Inggris ini sangat dikenal dan digemari oleh kaum Muslimin, dan saat ini memiliki sekitar 17.874 member. Kini, di halaman depan situs Forum Islam Al Falujjah tersebut terdapat Rilis penangkapan Ustadz ABB dan situasi terkini dari Jihad di Indonesia. Dengan banner berwarna coklat, Logo dan tulisan Front Media Islam Global Sawt al-Jihad Nusantara, lalu muncullah gambar Ustadz ABB.

Dalam bayanat atau penjelasan tentang penangkapan Ustadz ABB dan situasi terkini dari Jihad di Indonesia, diceritakan kronologis penangkapan Ustadz ABB. Penangkapan Ustadz ABB disebut sebagai sebuah kezaliman besar bagi umat Islam.

Sesungguhnya penangkapan ini adalah kezaliman besar bagi umat Islam dan ini merupakan bagian dari perang salib yang dilancarkan terhadap islam dan kaum muslimin oleh pemerintah murtad Indonesia .

Sesungguhnya yang paling gembira dan menghendaki penangkapan ini adalah negara barbar amerika dan australia dan penangkapan ini terjadi setelah amerika menyatakan puas atas kerja indonesia memberantas teroris -yang sebenarnya memberantas Mujahidin-.

Dalam peryataan selanjutnya, dikatakan bahwa mujahidin di Indonesia tidak akan pernah mundur dan akan meneruskan perjuangan jihad.

Kami beritahukan kepada umat Islam secara umum dan Mujahidin di setiap tempat secara khusus: bahwasanya Mujahidin di indonesia tidak akan pernah mundur dari jalan jihad dan pengorbanan. walaupun banyak dari para pemimpin jihad dan mujahidin yang telah gugur sebagai shuhada dan sebagian besar lainnya tertangkap, tapi generasi jihad akan terus lahir di negeri ini dan bendera jihad tidak akan pernah tumbang, dengan izin Allah ta’ala.

Di bagian akhir, kaum salibis zionis dan antek-anteknya diperingatkan dan dijanjikan kekalahan dan kehinaan dunia akhirat.

Dan kepada kaum salibis zionis serta antek-antek mereka kaum murtadin, kami katakan: sesungguhnya semakin berat ujian yang menimpa para Mujahidin, maka itulah pertanda semakin dekat datangnya pertolongan dan kemenangan dari Allah Azza wa Jalla. Sesungguhnya kami umat Islam pasti akan dimenangkan oleh Allah Azza wa Jalla, sedangkan kalian kaum kafir pasti akan dikalahkan dan dihinakan didunia dan akhirat. maka tunggulah, sesungguhnya kami pun menunggu bersama kalian…

Mujahidin Dunia Akan Pantau Ustadz ABB

Sudah pasti, pesan dari Sawt al-Jihad Nusantara ini akan dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia, apalagi Forum Islam Falujjah sudah merilisnya. Dengan tersebarnya rilis ini, maka mujahidin di seluruh dunia akan ikut memantau perkambangan Ustadz ABB.  Penangkapan Ustadz ABB akan menjadi perhatian mujahidin global, apalagi Ustadz ABB sangat dikenal luas oleh pelbagai kalangan. Dengan demikian, jika kedzaliman kepada Ustadz ABB tetap dilakukan, maka bukan tidak mungkin mujahidin dunia akan ‘turut’ membela dan membebaskan Ustadz ABB.

Peran dan pengaruh Ustadz ABB dikenal cukup luas di dunia. Ketika wartawan Metro TV, Mutia Hafidz ditawan oleh mujahidin Irak, Ustadz ABB menjadi salah satu ulama yang  membantu dengan menghimbau kepada mujahidin Irak agar melepasnya. Dan himbauan itu terbukti ampuh, mujahidin Irak pun melepaskan tawanannya.

Kini, berita ditangkap dan didzoliminya Ustadz ABB sudah tersebar luas ke seantero dunia. Mujahidin global pun sudah pasti telah membaca dan prihatin dengan tindakan pemerintah yang berpenduduk mayoritas muslim ini terhadap ulamanya. Padahal semestinya mereka mengetahui bahwa barangsiapa yang dzolim kepada ulama, maka Allah SWT pasti akan memberikan murka dan adzabNya. Na’udzu billahi min dzalik!

(M Fachry/arrahmah.com)

   
   
Sawt al-Jihad Nusantara: Bayanat tentang penangkapan Sheikh Abu Bakar Baasyir
August 15, 2010 at 10:51 AM
 

بسم الله الرحمن الرحيم

Sawt al-Jihad Nusantara

Bayanat tentang penangkapan Sheikh Abu Bakr Bashir dan situasi terkini dari Jihad di Indonesia

(يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ * ُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ)

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai ( Al-Tawbah 32-33)

الحمد لله ناصر المؤمنين، مخزي الكافرين، الذي وعدنا بالنصر والتمكين، وجعلهما في جهاد الكافرين، والصلاة والسلام على سيد المرسلين، وإمام المجاهدين، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

Pada hari senin pagi tanggal 9/8/2010, pemerintah murtad indonesia dengan mengerahkan satuan polisi anti-terornya telah menangkap Sheikh Abu Bakr Bashir, setelah beliau memberikan ceramah agama di wilayah Jawa barat. taghut Indonesia menangkap sheikh Abu Bakr Bashir secara paksa dan licik, Sheikh Abu Bakr menolak penangkapan dirinya sehingga mobil yang ditumpanginya bersama istirinya diserang secara brutal oleh satuan polisi anti-teror. bersama Sheikh Abu Bakr juga ditangkap 8 ikhwan lainnya, sementara istri beliau dan seorang muslimah lainnya telah dibebaskan. Sesungguhnya penangkapan ini adalah kezaliman besar bagi umat Islam dan ini merupakan bagian dari perang salib yang dilancarkan terhadap islam dan kaum muslimin oleh pemerintah murtad Indonesia .

Sesungguhnya yang paling gembira dan menghendaki penangkapan ini adalah negara barbar amerika dan australia dan penangkapan ini terjadi setelah amerika menyatakan puas atas kerja indonesia memberantas teroris -yang sebenarnya memberantas Mujahidin-.

Kami beritahukan kepada umat Islam secara umum dan Mujahidin di setiap tempat secara khusus: bahwasanya Mujahidin di indonesia tidak akan pernah mundur dari jalan jihad dan pengorbanan. walaupun banyak dari para pemimpin jihad dan mujahidin yang telah gugur sebagai shuhada dan sebagian besar lainnya tertangkap, tapi generasi jihad akan terus lahir di negeri ini dan bendera jihad tidak akan pernah tumbang, dengan izin Allah ta’ala.

Dan kami berikan sebuah kabar gembira bagi para Mujahidin: bahwa sejak di eksekusinya trio pahlawan bom bali, para mujahidin di indonesia yang tergabung dari berbagai Jama’ah Salafiyah Jihadiyah yang berbeda mulai melakukan konsolidasi persatuan dan setelah shahidnya Al-Qaid Mujahid Abu Muawwidh Nurrudin bin Muhammad Top al-Malayzi bersama ikhwan-ikhwannya yang gagah berani (semoga Allah menerima mereka semua), para Mujahidin Indonesia telah bersatu dibawah satu kalimat dan bendera peperangan. Dan kalian telah melihat aksi mereka yang heroic di wilayah Aceh pada awal tahun ini.

Dan kepada kaum Mujahidin dan Muwahidin di Indonesia, kami sampaikan ayat Allah ta’ala :

(وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُواْ لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَمَا ضَعُفُواْ وَمَا اسْتَكَانُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ * وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلاَّ أَن قَالُواْ ربَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ )

Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. ( Ali Imran : 146-147)

Dan kepada kaum salibis zionis serta antek-antek mereka kaum murtadin, kami katakan: sesungguhnya semakin berat ujian yang menimpa para Mujahidin, maka itulah pertanda semakin dekat datangnya pertolongan dan kemenangan dari Allah Azza wa Jalla. Sesungguhnya kami umat Islam pasti akan dimenangkan oleh Allah Azza wa Jalla, sedangkan kalian kaum kafir pasti akan dikalahkan dan dihinakan didunia dan akhirat.
maka tunggulah, sesungguhnya kami pun menunggu bersama kalian…

(وَاللّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ )

dan Allah akan memenangkan urusannya akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

اللهمّ عليك باليهود والنصارى وعملائهم المرتدّين..
اللهمّ أنصرالمجاهدين في كلّ مكان، وأيدهم بمددمن عندك..
وصلى الله وسلم على نبينا محمد و على آله وصحابته أجمعين..

Saudara kalian di
Sawt al-Jihad Nusantara
Pelayan Mujahidin asia tenggara

1 Ramadan 1431 H

——————————–

الجبهة الإعلامية الإسلامية العالمية
Global Islamic Media Front

صوت الجهاد في نوسانتارا

بيان حول اعتقال الشيخ أبو بكر باعشير وحول الجهاد اليوم في إندونيسيا

(يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ) التوبة: 32-33

الحمد لله ناصر المؤمنين، مخزي الكافرين، الذي وعدنا بالنصر والتمكين، وجعلهما في جهاد الكافرين، والصلاة والسلام على سيد المرسلين، وإمام المجاهدين، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

ففي يوم الاثنين بتاريخ 9/8/2010 مـ خرجت الشرطة الإندونيسية لمكافحة الإرهاب – الإسلام – لاعتقال الشيخ أبو بكر باعشير بعد أن ألقى محاضرة في ولاية جاوا الغربية. اعتقل طاغوت إندونيسيا الشيخ أبو بكر بعاشير بالجرم والقهر، ولرفض الشيخ أبي بكر لهذا الاعتقال هاجمت الشرطة الإندونيسية لمكافحة الإرهاب – الإسلام – السيارة التي كانت تقل الشيخ هجمة شرسة. فاعتقلوا الشيخ ومعه 8 من الإخوة و تركوا زوجة الشيخ وإحدى المسلمات معه.

إن هذا الاعتقال ظلم عظيم للإسلام والمسلمين و إنه جزء من الحرب الصليبية تديرها حكومة إندونيسيا المرتدة.
والمسرور المريد بهذا الاعتقال هو الدولة البربرية أمريكا وأوستراليا، وقد تم الاعتقال بعد أن اعترفت أمريكا على عمل الحكومة الإندونيسية ضد الإرهابيين –الذي في الحقيقة ضد المجاهدين-.

ونبشر الأمة الإسلامية عامة والمجاهدين في كل مكان خاصة؛ أن المجاهدين في إندونيسيا لن يتوقفوا عن طريق الجهاد والتضحية، وإن قُتِل الكثير من قادة الجهاد والمجاهدين شهداءً و الكثير منهم المعتقل، ولكن الجيل الجهادي يتوالد في هذا البلد و راية الجهاد لن تسقط بإذن الله تعالى.

ونبشركم أيها المجاهدون أنه بعد إعدام أبطال غزوة بالي الثلاثة، قد اتحد المجاهدون من الجماعات السلفية الجهادية المختلفة، وبعد استشهاد القائد المجاهد أبو معوذ نور الدين بن محمد توب الماليزيي مع إخوته الأبطال تقبلهم الله جميعا، اتحد الإخوة المجاهدون تحت الكلمة الواحدة وتحت راية القتال. وقد رأيتم بطولتهم في ولاية أتشيه أول هذه السنة.

ونذكر المجاهدين والموحدين في إندونيسيا، قال الله:
(وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُواْ لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَمَا ضَعُفُواْ وَمَا اسْتَكَانُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ * وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلاَّ أَن قَالُواْ ربَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (آل عمران: 146-147)

ونقول للصليبيين الصهيونيين وعملائهم من المرتدين؛ إن شدة البلاء على المجاهدين، هي من علامات النصر والتمكين من الله عز وجل للمجاهدين. وإننا نحن أمة الإسلام لينصرن الله علينا، وإن الكافرين لمغلوبون وهم المخزون في الدنيا والآخرة.
فانتظروا إنا معكم منتظرون..

(وَاللّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ)

اللهمّ عليك باليهود والنصارى وعملائهم المرتدّين..
اللهمّ أنصرالمجاهدين في كلّ مكان، وأيدهم بمددمن عندك..
وصلى الله وسلم على نبينامحمد و على آله وصحابته أجمعين..

إخوانكم في
صوت الجهاد في نوسانتارا جنوب شرق آسيا

1 رمضان 1431 هـ
—————————

المصدر : (مركز صدى الجهاد للإعلام)

الجبهة الإعلامية الإسلامية العالمية
رَصدٌ لأخبَار المُجَاهدِين وَ تَحرِيضٌ للمُؤمِنين

Sumber:

http://202.75.56.237/~shamikh/vb/showthread.php?t=67212

http://penulisjihadi.wordpress.com/2010/08/15/sawt-al-jihad-nusantara-bayanat-tentang-penangkapan-sheikh-abu-bakr-bashir-dan-situasi-terkini-dari-jihad-di-indonesia/

   
   
Surat Pembaca
August 15, 2010 at 10:14 AM
 
   
   
Ketua Umum PP Muhammadiyah Protes Penangkapan Ba'asyir
August 15, 2010 at 3:47 AM
 

JAKARTA (voa-islam.com) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin memprotes cara penangkapan yang dilakukan petugas Kepolisian terhadap KH Abu Bakar Ba'asyir. Menurutnya, cara penangkapan itu tidak tepat.

"Cara penangkapan yang dilakukan petugas polisi dengan kekerasan dalam terhadap tokoh seperti Ustadz Ba'asyir tidak tepat. Saya ikut memprotes cara penangkapan seperti itu," kata Din Syamsuddin usai diskusi di Jakarta, Sabtu (14/8/2010).

Menurut dia, KH Abu Bakar Ba'asyir adalah seorang tokoh agama dan telah berusia lanjut serta dalam kondisi lelah setelah mengisi pengajian di Kota Bandung dan Kota Banjar di Jawa Barat, pada pekan lalu.

Kalau penangkapan terhadap teroris yang diduga melengkapi diri dengan bom bisa saja dilakukan dengan cara kekerasan. Tapi penangkapan terhadap Abu Bakar Ba'asyir seorang ustadz yang sudah berusia lanjut, menurut dia, kurang tepat dan hal ini bisa menjadi preseden buruk karena akan membuat trauma para dai dan mubaligh untuk mengisi pengajian.

Menurut Din, meskipun dirinya ikut memprotes cara penangkapan terhadap Abu Bakar Ba'asyir tapi tidak berarti menghalang-halangi upaya pemberantasan terorisme.

"Saya mendukung pemberantasan terorisme, karena terorisme adalah musuh negara dan musuh agama terutama Islam. Tidak ada satu agama apapun yang membenarkan terorisme," kata Din yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Menurut dia, dalam pemberantasan terorisme yang dilakukan aparat Polri harus tetap mengindahkan aturan-aturan hukum yang berlaku, termasuk hak azasi manusia (HAM) dan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi etika kesantunan.

Din Syamsuddin juga meminta kepada Polri bahwa penangkapan terhadap seorang tokoh dengan dugaan terlibat kasus korupsi hendaknya didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan akurat.

"Jika ada bukti-bukti yang kuat dan akurat harus dijelaskan kepada publik sehingga tidak ada persepsi negatif dari masyarakat. Sebaliknya jika tidak ada bukti-bukti yang kuat agar dibebaskan demi hukum," katanya.

Bebaskan Ba'asyir Bila Tak Ada Bukti Kuat

Din Syamsuddin juga meminta kepada Polri untuk menunjukkan bukti kuat atas penahanan Ba'asyir. Jika Polri tidak memiliki bukti yang kuat bahwa Ba'asyir memang terlibat dalam tindak pidana terorisme, maka penahanan Ba'asyir haruslah ditangguhkan.

"Asumsi dugaan dalam aksi terorisme itu haruslah pada bukti-bukti yang akurat," ujar Din.

Din mengatakan, sebaiknya Polri belajar dari pengalaman sebelumnya. Banyak hal yang menambah ketidakpercayaan masyarakat terhadap Polri.

"Kita belajar dari pengalaman betapa banyak pernyataan dari Kepolisian RI, bahkan langsung dari Kapolri, yang ternyata tidak benar, seperti soal rekaman dan sebagainya itu," ucap Din.

Menurut Din, jika memang ada bukti kuat, akurat, dan faktual, maka tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi proses penegakan hukum itu sendiri. Tapi jika tidak ada, maka Ba'asyir harus dibebaskan dari semua tuduhan.

"Kalau itu tidak punya bukti yang kuat dan memadai, maka itu harus dibebaskan demi hukum itu sendiri," tutup Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia ini. [taz/ant, dtk]

http://www.voa-islam.com/news/indonesia/2010/08/14/9195/ketua-umum-pp-muhammadiyah-protes-penangkapan-ba’asyir/

   
   
Sesajak by Andreiarshavine
August 15, 2010 at 1:12 AM
 

Seperti Kebenaran Yang Kau Fitnah

Topeng Lisan FaktaMorgana

Dari Cerita Dan Hasrat Darah

[Di AtasPedang Tirani]

Hidup Kami Yang Kau Rampas.

Nafas Kami Yang Kau Curi

Terjajah Dalam Kemasan Baru.

Jual Beli Demokrasi

Di Atas Pedang Tirani.

Alasan Apa Lagi Yang Kan Kau Berikan?

Alasan Apa Lagi?

Apa Lagi?

Topeng Hitam Sandiwara Neraka.

Delegasi Lelucon Tirani!

http://andreiarshavine.multiply.com/journal/item/121/Sesajak

   
   
Situs Free ABB Dipantau Polri, Dukungan Terus Menguat
August 15, 2010 at 1:00 AM
 

JAKARTA (Arrahmah.com) - Situs “Bebaskan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir” atau Free ABB kini dipantau Polri. Situs Free ABB kini sudah dikunjungi sekitar 24.837 pengunjung dan semakin variatif tampilan dan isinya. Sementara itu, dukungan untuk Ustadz ABB di face book kini telah menembus angka 17.150 pengunjung. Dukungan terus mengalir!

Mengapa Situs Free ABB Dipantau ?

Saat ini Mabes Polri tengah memantau situs Free ABB, situs yang berisi dukungan untuk membebaskan Ustadz ABB dari kedzoliman atas penangkapannya.

“Tentu kita ambil langkah-langkah dan monitor dan koordinasi untuk menyikapi apa yang masuk dan tertuang dalam media itu,” kata Wakadivhumas Polri Kombes Untung Yoga Ana di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Jumat (13/8/2010).

Menurut Yoga, Polri memang tidak bisa mengatur dan mengendalikan gerakan sosial seperti itu. Apalagi, gerakan itu muncul di dunia maya.

“Memang kita tidak bisa mencegahnya,” imbuhnya.

Situs Free ABB beralamat di http://freeabb.com/ dan nampaknya terus dibanjiri pengunjung. Saat ini situs tersebut sudah dikunjungi kurang lebih 24.837 pengunjung. Jumlah artikel juga semakin bertambah, termasuk tampilan yang semakin atraktif. Dari situs Free ABB, pengunjung bisa langsung melihat komentar-komentar yang terdapat di jejaring sosial face book,Freedom and Support Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) on Facebook.

Lucunya, Ramadhan Pohan, anggota Komisi I DPR yang juga politikus partai demokrat dan pendukung setia SBY, ikut-ikutan berkomentar dan menganggap situs Free ABB adalah hal yang kontraproduktif.

“Itu juga penyangkalan terhadap penegakan hukum. Sebab, mestinya semua orang sama posisinya di depan hukum. Saya miris,” kata anggota Komisi I DPR (informasi, luar negeri, pertahanan), ujarnya, Jumat (13/8/2010).

Menurut politikus Partai Demokrat ini, sejatinya semua agama anti-kekerasan dan anti-terorisme. Karena itu siapa pun yang mentolerir kekerasan dan menganjur kekerasan, harus diberi stigma buruk.

Dukungan Terus Mengalir Untuk Free ABB

Sementara itu, anak kandung Ustadz ABB, Ustadz Abdul Rohim Ba’asyir, mengaku mengetahui keberadaan situs http://www.freeabb.com yang menunjukkan dukungan terhadap ayahnya. Menurut Ustadz Iim, sapaan akrabnya, pembuat situs itu telah meminta izin kepada keluarga saat hendak membuatnya.

“Itu buatan teman saya. Dia telah meminta izin kepada saya sebelumnya. Saya selaku keluarga juga mengizinkan karena memang dia berniat baik untuk menunjukkan simpatinya kepada kasus pendzaliman terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir,” ujarnya, Kamis (12/8/2010).

Ustadz Iim enggan menyebut nama pembuat situs yang disebutnya sebagai teman itu. Dia hanya memastikan bahwa orang tersebut bukan alumni Ponpes Al-Mukmin Ngruki dan juga bukan anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)). Ustadz Iim hanya menyebut temannya itu sebagai orang yang simpati pada perjuangan ayahnya.

Berbeda dengan Ramadhan Pohan, Mardigu WP, pengamat terorisme, malah memandang positif keberadaan situs Free ABB.

“Munculnya gerakan Free ABB ini sebagai bentuk kesadaran komunitas yang sudah dewasa. Ini perilaku yang benar daripada mengirim pasukan melakukan tindakan anarkis,” kata pengamat terorisme, Mardigu WP, Kamis (12/8/2010).

Dia menjelaskan, saat Ustadz Abu Bakar Ba’asyir ditangkap, awalnya justru dikhawatirkan akan ada gerakan aksi para pendukungnya dengan datang ke Mabes Polri. Namun kemudian muncul melalui media internet dan ini lebih positif.

Video Detik-Detik Penangkapan Ustadz ABB

Selain kedua situs tersebut, saat ini yang juga sedang ramai menjadi perbincangan adalah video detik-detik penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir oleh Densus 88. Video yang awalnya adalah eksklusif milik TVOne kini telah beredar di  you tube dan disebarkan juga oleh beberapa media lainnya. Dalam video yang berdurasi 2.47 detik tersebut terlihat detik-detik bagaimana Ustadz Abu Bakar Ba’asyir digiring untuk kemudian dipaksa dan ditangkap oleh Densus 88. Berbagai komentar muncul setelah melihat tayangan video tersebut.

Seorang pengunjung dengan nama s4k4k1 berkomentar :

“vidio lucu…. densus 88 sangat over akting !! kesan yang dipaksakan oleh kehendak amerika.. (buat kepolisisan, jgn alihkan isu permasalah yg menimpa kepolisan dan rakyat indonesia dgn mengorbankan seorang ulama menjadi tumbal pengalihan isu). Umat Islam tidak diam !!!

pak hendarso danuri: tabung gas lpg 3 kg lebih meneror rakyat indonesia…. jauh lebih berbahaya. anda lah yg teroris karena telah membiarkannya…

Pengunjung lainnya bernama mudrikalaydrus berkomentar :

“ha..ha..ha.. what’s a reality show…koq nangkep seorang tua dan beberapa ibu tua sampe begitu siih…Densus 88 loooh….. unverschaemheit…”

M4NJ4love member pendapat :

“gila 1 orang aja ratusan densus pada nyerbu”

Komentar-komentar terus bersahut-sahutan antara yang pro dan kontra, mengisi sekitar 4 halaman di you tube. Dari sini umat Islam bisa melihat dan berfikir lebih jernih kepada siapakah sebenarnya perang melawan terorisme dilancarakan, dan siapakah yang merupakan teroris sebenarnya? Wallahu’alam bis showab!

(M Fachry/arrahmah.com)

Raih amal shalih, sebarkan informasi ini…

Source: http://arrahmah.com/index.php/news/read/8748/situs-free-abb-dipantau-polri-dukungan-terus-menguat#ixzz0wbHEqnN9

   
   
HTI Yakin, ABB Tidak Terlibat Terorisme
August 15, 2010 at 12:53 AM
 

HTI menilai latihan itu justru dibelokkan. Ismail menduga kuat jika latihan itu telah disusupi oleh polisi

Hidayatullah.com–Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Muhammad Ismail Yusanto menegaskan, latihan militer di Aceh sejatinya untuk persiapan ke Gaza, bukan untuk aksi terorisme, sebagaimana tuduhan polisi. Tapi, entah kenapa, kata Ismail, di pertengahan jalan latihan itu justru dibelokkan. Ismail menduga kuat jika latihan itu telah disusupi oleh polisi.

"Sebenarya, aksi di Aceh itu diinisiasi teman-teman Front Pembela Islam (FPI) untuk jihad ke Gaza, tapi di tengah perjalanan, karena disusupi dan ditengarai keras oleh Sufyan Sauri, jadi berbelok," ujarnya ketika dihubungi hidayatullah.com Jumat (9/9) tadi.

Seperti pola sebelumnya, Ismail mengatakan, polisi juga melakukan tindakan tidak jauh berbeda. Pola tersebut seperti, infiltrasi, radikalisasi, provokasi, aksi kemudian mengarah pada stigmatisasi.

Ismail sendiri dengan tegas menyatakan, ustad Abubakar Ba'asyir (ABB) tidak terlibat dalam aksi terorisme tersebut. Hal itu Ismail simpulkan karena pengasuh Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo ini dari dulu memang tidak setuju dengan aksi terorisme seperti pengoboman.

Lebih jelas, dikatakan Ismail, dirinya pernah berbicara empat mata dengan ABB. Sikap ketidaksetujuan ABB terhadap terorisme tidak pernah berubah. Selain itu, ABB sendiri dinilai Ismail sebagai sosok yang ikhlas memperjuangkan penegakan syariat Islam.

Ismail mengatakan, penangkapan ABB itu dinilai HTI hanya untuk menyenangkan Amerika dan sekutunya. HTI sendiri tidak pernah percaya dengan slogan "War on terrorism". Sebab, slogan itu dianggap HTI hanya alat justfikasi untuk menghancurkan umat Islam.

Namun, imbuh Ismail, setelah slogan itu dihembuskan, kini mulai bergeser ke isu pendirian negara Islam. Bahkan, sebelumnya sempat berhembus kabar pembunuhan Presiden. "Justru isu terorisme itu dibawa ke ranah politik," katanya.

Polisi sendiri, menurut Ismail, sedang dalam sejumlah masalah pelik. Dugaan rekening gendut dan markus, kini sedang melilit institusi penegak hukum tersebut. Jadi, hal itu jadi pertanyaan besar Ismail. Besar kemungkinan, penangkapan ABB, hanya pengalihan isu semata. [ans/hidayatullah.com]

http://www.hidayatullah.com/berita/lokal/12945-hti-yakin-abb-tidak-terlibat-terorisme

   
   
Menyoal istilah "Teroris Aceh", Polri Jangan Asbun Kotori Nama Baik Serambi Mekkah
August 14, 2010 at 4:27 PM
 

Jakarta 13/8/2010 (KATAKAMI) Sudah sejak 8 bulan terakhir ini, Markas Besar Kepolisian Indonesia sedang antusias mengembar-gemborkan maraknya aksi terorisme di Nangroe Aceh Darussalam (NAD).

Bahkan periode bulan Januari 2010 – Maret 2010, terdapat 13 orang warga sipil di Aceh yang tewas karena terkena peluru nyasar Densus 88 Anti Teror Polri.

Dikira teroris tetapi belum pernah ada proses hukum yang dilakukan atas diri korban — apakah terbukti mereka melakukan tindak pidana terorisme ? –.

Dan yang lebih memprihatinkan, selama 8 bulan terakhir ini juga sudah sangat sering digunakan istilah "TERORIS ACEH" oleh Polri.

Tidak tanggung-tanggung, stigma dan istilah "TERORIS ACEH" itu selalu menjadi jargon alias pernyataan resmi Kepolisian Indonesia dalam setiap jumpa pers di hadapan wartawan dari dalam dan luar negeri.

Dan puncaknya, pemimpin Pondok Pesantren Ngruki (Solo) Ustadz Abu Bakar Baasyir diserbu dan ditangkap secara brutal saat berada dalam perjalanan di kawasan Banjar pada hari Senin (9/8/2010) karena dikaitkan dengan "TERORIS ACEH".

Polri seakan pindah kapling dari Poso ke Aceh

Beberapa tahun lalu, Poso (Sulawesi Tengah) yang menjadi lahan basah penanganan terorisme oleh Densus 88 Anti Teror.

Paling sedikit sudah 2 kali, Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sudah mengumumkan bahwa Densus 88 Anti Teror melakukan PELANGGARAN HAM di Poso (Sulawesi Tengah).

Pertama, pada waktu Densus 88 Anti Teror menembaki secara BRUTAL Pondok Pesantren Amanah di Tanah Runtuh (POSO) persis di saat UMAT ISLAM disana menggemakan takbir di malam takbiran tahun 2006.

Akibat peristiwa ini, POSO memanas dan perwira tinggi beragama KRISTEN yang diduga menjadi OTAK penembakan brutal itu diusir alias diminta untuk angkat kaki dari Poso.

Bahkan ketika itu, Brimob juga diusir oleh masyarakat setempat karena dianggap menjadi dalang brutalisme yang menembaki pondok pesantren.

Suasana yang memanas akibat brutalisme Densus 88 Anti Teror Polri di Poso, membuat BADAN INTELIJEN NEGARA sampai harus "kerja  keras" melobi para pemuka agama dari lintas agama agar suasana bisa sejuk kembali.

Komnas HAM juga sampai harus mengirim tim khusus untuk menyelidiki peristiwa itu.

Hasil dari penyelidikan itu, Komnas HAM menyatakan polisi MELANGGAR HAM.

Kedua, pada waktu Densus 88 Anti Teror menembali perumahan warga sipil di Gebang Rejo (Poso, Sulawesi Tengah) tanggal 22 Januari 2007 yang menewaskan 13 orang warga sipil.

Penyerangan tanggal 22 Januari 2007 itu adalah serangan kedua sebab 11 hari sebelumnya yaitu tanggal 11 Januari 2007, Densus 88 Anti Teror sudah lebih dulu melakukan penyerangan brutal.

Tetapi korban jiwa berjatuhan pada tanggal 22 Januari 2007.

Dengan dalih mengejar "TERORIS POSO" yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), perumahan warga di Gebang Rejo ditembaki secara brutal oleh Densus 88 Anti Teror.

Tigabelas orang MATI secara mengerikan terkena tembakan.

Dan tidak ada satupun dari warga sipil yang tewas ini masuk dalam DAFTAR PENCARIAN ORANG (DPO).

Dengan kata lain, Densus menembak mati 13 orang warga sipil yang tidak bersalah.

Komnas HAM juga mengirimkan tim khusus untuk menyelidiki peristiwa itu.

Hasilnya sama seperti penyelidikan Komnas HAM pada tragedi penembakan Pondok Pesantren di malam takbiran tahun 2006), Komnas HAM menyatakan polisi MELANGGAR HAM.

Pelanggaran HAM berikutnya, pindah ke "TERORIS JAWA".

Di hadapan anaknya yang masih kecil, Abu Dujana yang disebut-sebut sebagai Panglima Sayap Militer Al Jamaah Al Islamyah (tanggal 9 Juni 2007), Densus 88 Anti Teror menembak Abu Dujana di bagian paha.

Dan penembakan brutal itu disaksikan secara langsung oleh anak Abu Dujana yang masih dibawah umur.

Peta Aceh

Kembali soal penggunaan dan penyebutan istilah "TERORIS ACEH".

Mengapa hal ini dipermasalahkan ?

Baiklah, mari kita garis-bawahi istilah "TERORIS ACEH".

Patut dapat diduga dengan mengatas-namakan perang melawan teror, Polri telah melakukan fitnah dan pembunuhan karakter terhadap Nangroe Aceh Darussalam yang dikenal sebagai SERAMBI MEKKAH di Indonesia.

Pasca bencana alam Tsunami (26 Desember 2004) yang menewaskan ratusan ribu rakyat Aceh, solidaritas dan kecintaan dunia internasional terhadap Aceh begitu besar dan tulus sekali.

Bertahun-tahun komunitas internasional hadir di Aceh untuk berada di samping rakyat Aceh menjalani masa-masa sulit rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam Tsunami.

Janda dan anak-anak yatim piatu juga pasti masih sangat banyak yang hidup sebatang kara di Aceh, Serambi Mekkah yang tingkat ke-Islamannya sangat amat luhur.

Penderitaan panjang rakyat Aceh akibat konflik senjata antara Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah Indonesia ( yang menugaskan Tentara Nasional Indonesia untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI), seakan mencapai klimaksnya pada tragedi Tsunami.

Pertarungan panjang antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sudah secara resmi di akhiri dengan ditanda-tanganinya Perjanjian Damai di Helsinki tanggal 15 Agustus 2005 atau 8 bulan pasca Tragedi Tsunami.

Foto : Perjanjian Damai Helsinki yang disaksikan Mantan Presiden Finlandia Marti Ahtisaari

Artinya pada bulan Agustus 2010 ini, Pemerintah Indonesia akan memperingati 5 tahun Perjanjian Damai Helsinki.

Gerakan Aceh Merdeka (GAM) adalah masa lalu.

Sebab, NKRI adalah harga mati !

Tetapi siapa yang tidak tahu bagaimana kuat, lengkap dan canggihnya persenjataan serta alat-alat komunikasi yang dimiliki kelompok Gerakan Aceh Merdeka selama puluhan tahun ?

TNI, pasti punya informasi yang sangat lengkap mengenai semuanya itu.

TNI kalah jauh dari TNA alias TENTARA NASIONAL ACEH dari segi persenjataan.

Tetapi selama kontak senjata terjadi, TNI berusaha bertugas semaksimal mungkin.

Dan TNI memang tak perlu diragukan lagi kemampuannya untuk mengatasi setiap potensi atau ancaman gerakan separatisme yang seperti apapun di republik Indonesia yang tercinta ini.

Entah itu Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Republik Maluku Selatan (RMS) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM), semua bermuara pada gerakan ala klandeistein yang memperjuangkan pemisahan diri untuk membentuk negara baru di dalam Negara Kesatuaan Republik Indonesia.

Namun harus diakui bahwa di era Orde Baru, penetapan DOM atau Daerah Operasi Militer di Aceh banyak dikaitkan dengan Pelanggaran HAM.

Tapi itu dulu, semasa Orde Baru.

Walaupun pada bulan Maret 2010 lalu, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri pernah mengatakan bahwa "TERORIS ACEH" tidak terkait Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tetapi satu yang terpenting disini adalah POLRI telah lancang menggunakan istilah TERORIS ACEH.

Yang hendak dipertanyakan disini adalah PAYUNG HUKUM apa yang dipakai oleh Polri ( dalam ini Densus 88 Anti Teror ) untuk memberikan stigma buruk bahwa setiap orang yang mereka tangkapi dari wilayah Nangroe Aceh Darussalam adalah "TERORIS ACEH" ?

Ilustrasi gambar : Shut Up & Listen !

Hei Polri, tutup mulut kalian !

Jaga mulut kalian !

Jadilah aparat penegak hukum yang memang menguasai dan mampu melaksanakan dalil-dalil hukum itu secara baik dan benar !

TERORIS ACEH, apa maksud dari istilah ini ?

TERORIS POSO, TERORIS ACEH, kok gampang sekali memberikan cap atau stigma buruk yang patut dapat diduga berbau SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).

Mengapa gegabah dan berani sekali menyebutkan sebuah istilah yang bisa mengorbankan sesuatu hal yang  tidak sesungguhnya tidak berkaitan dan tidak bersentuhan samasekali dengan TERORISME.

Sudah delapan bulan, Polri asyik sendiri memakai, memfitnah dan menyebarkan pembunuhan karakter yang sangat terstruktur terhadap Nangroe Aceh Darussalam melalui istilah "TERORIS".

Memakai kata TERORIS sudah salah sebab belum ada pembuktian hukum melalui proses peradilan di Pengadilan.

Apalagi menambahkan istilah TERORIS itu dengan nama Wilayah atau Kesukuan !

Begitu banyak orang yang menjadi keturunan — dimana dalam diri mereka mengalir darah ACEH –.

Pemilihan dan penggunaan istilah "TERORIS ACEH" mengotori nama baik Aceh sebagai SERAMBI MEKKAH INDONESIA.

Dan mencemari nama baik rakyat Aceh secara keseluruhan.

Mencermari nama baik umat Islam di Aceh.

Tindakan Polri ini sudah tidak bisa lagi ditolerir.

Rakyat Indonesia, khususnya para Ulama, Tokoh-Tokoh Masyarakat dan Umat Islam di Aceh, harus bangkit berdiri "melawan" arogansi Polri menyeretdan membawa-bawa nama Aceh dalam perang melawan teror.

Kalau istilah "TERORIS ACEH" itu hanya digunakan di kalangan terbatas Mabes Polri, silahkan saja dipakai istilah "TERORIS ACEH".

Tetapi, istilah ini dipakai sebagai istilah resmi dari Markas Besar Kepolisian Indonesia.

Dari kacamata HUKUM saja, pemilihan dan penggunaan istilah "TERORIS ACEH" sudah salah besar.

Mengapa ?

Sebab bila Densus 88 Anti Teror Polri melakukan penangkapan terhadap warga sipil dengan tuduhan dan menyebut orang-orang tangkapan itu sebagai TERORIS, ini sama dengan melanggar ASAS HUKUM PRADUGA TAK BERSALAH.

Ilustrasi gambar

The Presumption of innocence.

The presumption of innocence (the principle that one is considered innocent until proven guilty) is a legal right of the accused in a criminal trial, recognised in many nations. The burden of proof is thus on the prosecution, which has to collect and present enough compelling evidence to convince the trier of fact, who is restrained and ordered by law to consider only actual evidence and testimony that is legally admissible, and in most cases lawfully obtained, that the accused is guilty beyond areasonable doubt. In case of remaining doubts, the accused is to be acquitted. This presumption is seen to stem from the Latin legal principle that ei incumbit probatio qui dicit, non qui negat (the burden of proof rests on who asserts, not on who denies).

Atau dalam bahasa Indonesia :

Asas hukum Praduga Tak Bersalah atau "Presumption of Innocence" adalah asas di mana seseorang dinyatakan tidak bersalah hingga pengadilan menyatakan bersalah. Asas ini sangat penting pada demokrasi modern dengan banyak negara memasukannya kedalam konstitusinya.

Asas Hukum Praduga Tak Bersalah, sejak abad ke 11 dikenal di dalam sistem hukum Common Law, khususnya di Inggeris, dalam Bill of Rights (1648). Asas hukum ini dilatarbelakangi oleh pemikiran individualistik –liberalistik yang berkembang sejak pertengahan abad ke 19 sampai saat ini. Di dalam sistem peradilan pidana (criminal justice system/cjs) [2] berdasarkan sistem hukum Common Law ( sistem adversarial/sistem kontest), asas hukum ini merupakan prasyarat utama untuk menetapkan bahwa suatu proses telah berlangsung jujur, adil, dan tidak memihak (due process of law).

Asas praduga tak bersalah merupakan bagian yg tidak terpisahkan dari prinsip due process tsb. Friedman(1994) menegaskan bahwa, prinsip "due process" yang telah melembaga dalam proses peradilan sejak dua ratus tahun yang lampau,[3] kini telah melembaga di dalam seluruh bidang kehidupan sosial.

Asas Praduga Tidak Bersalah berhenti seketika pengadilan memutuskan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan dan dihukum pidana sementara waktu dan atau pidana denda. Mengapa demikian? Karena proses pemeriksaan pengadilan yang "fair and impartial" telah dilalui terdakwa dan dibuka seluas-luasnya terhadap terdakwa oleh pengadilan sehingga kemudian majelis hakim atas dasar alat-alat bukti yang disampaikan di persidangan, dan keterangan saksi-saksi (a charge dan a de-charge) telah memunculkan keyakinan mereka untuk menyatakan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang telah mengakibatkan timbulnya korban baik kerugian materiel maupun imateriel.

Payung hukum apapun yang dipakai oleh Densus 88 Anti Teror untuk melakukan tugas-tugas pemberantasan terorisme, satu hal yang tidak bisa diabaikan adalah HUKUM harus ditegakkan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

The Law is the Law.

Hukum adalah hukum.

Seseorang hanya bisa disebut TERORIS jika ia memang sudah menjalani peroses peradilan dan dinyatakan TERBUKTI BERSALAH oleh Majelis Hakim yang mengadilinya di Pengadilan.

Sadarkah POLRI bahwa mulut mereka selama delapan bulan ini sudah terlalu LANCANG.

Patut dapat diduga mulut mereka sudah berbau fitnah dan mereka tak pantas lagi disebut sebagai APARAT PENEGAK HUKUM.

Bahkan UNDANG UNDANG PEMBERANTASAN TERORISME pun, tidak akan bisa memberikan pembenaran atau legalitas yang memungkinkan POLRI untuk menyebut semua orang tangkapannya sebagai TERORIS !

Mengapa istilah TERORIS ACEH ini pantas untuk diprotes, digugat, dikecam dan dicibir beramai-ramai oleh Ulama, Tokoh Masyarakat dan Umat Islam di Nangroe Aceh Darussalam.

Kelancangan Polri memilih dan menggunakan istilah TERORIS ACEH sudah mengotori Serambi Mekkah dengan opini publik yang terbangun secara otomatis dari pernyataan-pernyataan dan pemberitaan yang berkesinambungan dari pihak Polri selama 8 bulan terakhir ini.

Foto : Dampak kehancuran akibat Tsunami di ACEH

Terlalu kejam rasanya jika memakai nama ACEH untuk istilah yang sangat sensitif.

Penderitaan rakyat Aceh sudah sangat panjang, penuh onak duri dan melalui jalan panjang yang berliku selama puluhan tahun.

Pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) selama puluhan tahun, pasti karna faktor kemiskinan, ketidak-adilan dan tidak adanya asas persamaan dalam memperoleh keuntungan terkait sumber daya alam di wilayah Serambi Mekkah.

Tragedi Tsunami tahun 2004, memaksa rakyat Aceh untuk lebih berpasrah pada kegetirn hidup yang seakan harus berkubang dalam duka serta airmata yang berkepanjangan.

Hidup di barak-barak darurat.

Bau bangkai dimana-mana.

Trauma atas dasyhatnya gulungan air bah Tsunami yang menurut seorang anak kecil ( yang menjadi korban Tsunami, gulungan air bah itu setinggi pohon kelapa ), tidak bisa dilepaskan atau hilang begitu saja.

Apa mau Polri sebenarnya sehingga mereka sesumbar menggunakan istilah TERORIS ACEH ?

Jangan melakukan kebohongan publik, fitnah atau pembunuhan karakter !

Tidak tertutup kemungkinan, semua persenjataan dari ( bekas ) Gerakan Aceh Merdeka itu masih ada yang tersimpan dan tersebar dimana-mana.

Jangan anggap enteng terhadap kecanggihan persenjataan GAM di masa kejayaan mereka dulu.

Bahkan persenjataan dan alat-alat komunikasi TNI, jauh ketinggalan di banding persenjataan dan alat-alat komunikasi GAM.

Perlu pendalaman dan penanganan yang khusus untuk menelusuri semua dugaan itu.

Dengan konsekuensi, bisa mencederai kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

POLRI (khususnya Densus 88 Anti Teror) sudah tak bisa lagi dibiarkan "SENDIRIAN" dalam penanganan terorisme di wilayah manapun di negara ini.

Cukup !

Sertakan instansi lain yang punya berkemampuan sama, atau bahkan lebih tinggi dari Densus 88 Anti Teror yang baru "seumur jagung usianya".

Densus 88 Anti Teror dibentuk atas dukungan sebuah negara adidaya pada tahun 2003.

Detasemen Khusus yang satu ini tak bisa lagi dibiarkan petantang petenteng kesana kemari atas nama perang melawan teror, mengumbar sesumbar secara sepihak tentang penanganan terorisme.

Harus ada koordinasi !

Harus ada kerjasama yang sangat amat baik, kuat dan menyeluruh antara BADAN INTELIJEN NEGARA, TNI & POLRI dalam penanganan terorisme.

Foto : Dampak kehancuran akibat Tsunami di Aceh

Hei Densus, tahu apa kalian soal Aceh ?

Kalian saja baru dibentuk tahun 2003 atas "inisiatif dan kebaikan hati" dari sebuah NEGARA ASING.

Sementara konflik di Aceh sudah terjadi selama puluhan tahun.

Dan konflik berdarah itu sudah berakhir secara resmi pada tanggal 15 Agustus 2005.

Lantas, apakah bisa diterima jika Densus 88 Anti Teror datang mengudak-udak "TERORIS ACEH" secara heroik dan hebat di panggung kehidupan kita berbangsa dan bernegara ?

Polri, kalian sudah terlalu LANCANG menghakimi Nangroe Aceh Darussalam dengan menggunakan istilah TERORIS ACEH.

Polri, kalian sudah terlalu besar kepala di balik jargon-jargon kesukaan sebuah negara adidaya terkait "WAR ON TERROR".

Hormatilah Nangroe Aceh Darussalam sebagai sebuah wilayah yang tingkat ke-Islamannya memang sangat tinggi.

Kendalikan mulut kalian dalam berbicara dan menggunakan istilah "TERORIS ACEH".

Istilah itu kalian kenalkan dan kalian publikasikan secara terbuka ke media masa dalam dan luar negeri.

Apa mau kalian, Polri ?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak boleh mendiamkan hal ini terjadi terus menerus.

Jagalah perasaan rakyat Aceh.

Jangan lukai lagi hati mereka.

Kasihani mereka.

Kasihani Aceh.

Jangan asal bunyi alias ASBUN saja.

Foto: Panglima TNI, Kepala BIN &  Kapolri

Efektifkan BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME (BNPT).

Sudahi langkah Polri yang menerus-menerus mengedepankan ego sektoral di balik jargon "WAR ON TEROR".

Tak bisa lagi, Polri dibiarkan sendirian.

Sudah kebablasan !

Nangroe Aceh Darussalam adalah SERAMBI MEKKAH INDONESIA yang harus dijaga nama baiknya.

Nangroe Aceh Darussalam adalah wilayah Islami yang tingkat keimanannya terhadap ajaran-ajaran agama Islam, sangat amat tinggi.

Tetapi jangan salah kaprah menangani terorisme sehingga berdampak buruk pada nama baik Nangroe Aceh Darussalam.

Delapan bulan sudah berlalu, jika hal ini tidak diingatkan maka bisa mendatangkan masalah yang lebih serius di Serambi Mekkah Indonesia.

Sadarilah itu!

(MS)

http://katakamidotcom.wordpress.com/2010/08/13/aceh/

   
   
Family Party Request ABB Case Trial Immediately
August 14, 2010 at 3:57 PM
 

SOLO (Arrahmah.com) – The family requested that the case Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, which allegedly involved with “terrorism” networking immediately brought to trial, and the police should not have to wait for a longer time. If Ustadz Abu Bakar Ba'asyir strongly proven to be related crime “terrorism”, then the police did not take long. Police can proof in the trial, son of Ba'asyir, Abdurrohim Ba'asyir, while holding evening prayer concern, at the Mosque Baitussalam, Tipes, Surakarta, Friday (13/8/2010) early days.

According to Abdurrohim, family party has given power of attorney to the Muslim Defenders Team (TPM), to assist in the process of law. However, the family is hoping Ustadz Abu Bakar Ba'asyir immediate release, because it does not believe he was involved and it all just slander.

According to him, police said having strong evidence for the involvement of Ba'asyir, with the “terrorism” activity. Also long time arrestment of Ba'asyir, the police also say they have a lot of solid evidence, but they finally freed him. “The police had also said that had strong evidence, but the evidence did not work at trial and finally freed,” he said.

According to him, the police allegedly also not sure about the number of evidence collected over the involvement of Ba'asyir, so that the police treated ustadz different from other. “If indeed Ustadz Ba'asyir guilty convened trial immediately, do not wait them too long. He guilty could be proven in trial later,” he said.
He confessed, has met with Ba'asyir at Police Headquarters in Jakarta, Wednesday (10 / 8), and he is in good condition, only congenital illness that still often relapse the stomach disorders.

According to him, law proceedings against Ustadz Ba'asyir still ongoing, and he go through isolation of at Police Headquarters. In fact, Ustadz Abu can not be met by the guests. “Ustadz Abu is not allowed to Prayer in congregation, but he is only allowed in prison,” he said.

However, the family has requested that the doctors team from the police force to monitor Ustadz Abu disease . Ustadz in prison are still fasting and prayer at 1:00 am. According to him, Ustadz Abu did not give a special message to his family. Only, Ba'asyir said that his family patience and left the message to taking care Umi or Aisyah Baraja (Ba'asyir’s wife) because of her health is often disrupted. (Rep / arrahmah.com)

   
     
 
This email was sent to biro_ops_sumsel.polisi@blogger.com.
Delivered by Feed My Inbox
230 Franklin Road Suite 814 Franklin, TN 37064
Create Account
Unsubscribe Here Feed My Inbox
 
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar