Kamis, 19 Agustus 2010

Penangkapan Abu Bakar Baasyir menyebabkan gangguan psikologis para santrinya di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo

INILAH.COM, Jakarta – Penangkapan Abu Bakar Baasyir menyebabkan gangguan psikologis para santrinya di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo.
“Cuma psikologis para santri saja yang ternganggu, tapi kalau kegiatan biasa-biasa saja,” kata Direktur Utama Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Solo Wahyudin di Mabes Polri Jakarta, Selasa (17/8).
Menurut Wahyudin, para santri kecewa terhadap Polri dan Densus 88. Sebab setiap ada aksi teroris selalu dituduhkan kepada Baasyir. “Para santri kesal dengan penangkapan ini,” katanya.
Wahyudin mengaku juga heran bila Baasyir dituduh membiayai dan merencanakan latihan teroris di Aceh, guna menjadikan Aceh sebagai basis Qaidah Aminah serta rencana peledakan bom pada beberapa wilayah di Indonesia.
“Ustad cuma ulama, cuma dai yang mengisi ceramah ke sana kemari, kalau ada pengakuan itu harus dibuktikan,” katanya.
Sebagai diberitakan, Abu Bakar Baasyir ditangkap Densus 88, Senin (9/8) di Kota Banjar, Jawa Barat dalam perjalanan menuju Solo, Jawa Tengah. Baasyir dituduh terlibat latihan teroris di Aceh. [mah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar